Lensadigital.id – Setelah mengetahui beberapa opsi yang tepat, sekarang saatnya untuk melihat apa yang membuat pilihan lensa untuk fotografi potrait dan fotografi artis Alwi assegaf yang bagus, dan faktor apa yang akan memengaruhi keputusan untuk membeli. Ada enam hal yang perlu diperhatikan saat ingin membeli lensa potrait yang tepat. Diantaranya yaitu panjang fokus, ukuran sensor, bokeh, memilih antara zoom atau prime, dan berapa banyak ruang yang tersedia untuk bekerja. Dibawah ini akan dijelaskan secara detail.
Focal Length atau Panjang Fokus
Jika sebelumnya kamu sudah membaca rekomendasi lensa sony potrait, ada cukup beragam panjang fokus yang dipamerkan, dari 35mm hingga 70-200mm.
Pilihanmu akan bergantung pada beberapa faktor. Misalnya, jumlah ruang yang dimiliki dapat membatasi atau memperluas panjang fokus yang dapat digunakan.
Dimana 35mm akan menangkap banyak dalam potret Anda, sementara 85mm akan memiliki fokus yang lebih sempit. Itu juga tergantung seberapa dekat Anda dengan subjek.
Jika jaraknya terlalu jauh, lensa telefoto memungkinkan Anda untuk mengambil gambar yang bagus dari jarak yang jauh. Panjang fokus yang Anda pilih tergantung pada preferensi dan situasi Anda.
Ukuran Sensor
Sensor biasanya diukur dalam milimeter (dan terkadang inci). Misalnya, sensor full-frame sedekat mungkin dengan film standar 35mm (35,00 x 24.00mm). Terkadang, Anda akan melihat beberapa variasi dalam 1-2mm dalam suatu format. APS-C memiliki sedikit variasi antar merek.
Ukuran sensor kamera juga akan sangat mempengaruhi jenis lensa yang akan dipilih. Jika memiliki kamera crop-frame, panjang fokus yang setara dari lensa pilihan akan berubah. Misalnya, 50mm pada kamera bingkai pangkas akan sama dengan sekitar 75mm dalam arti bingkai penuh.
Bokeh
Bokeh adalah istilah yang mengacu pada kualitas area gambar yang tidak fokus. Latar belakang buram lembut yang membuat potret terlihat benar-benar menakjubkan.
ni sebagian besar dikendalikan oleh bukaan lensa apabila semakin lebar aperture, semakin besar pula keburaman pada latar belakang.
Memiliki aperture maksimum yang lebar juga berarti Anda mampu memotret dalam cahaya rendah. Karena aperture lebih lebar, memungkinkan lebih banyak cahaya masuk ke sensor.
Ini berarti Anda tidak perlu meningkatkan ISO, sehingga menghasilkan lebih sedikit noise gambar.
Lensa Zoom atau Prime
Nah yang satu adalah faktor lain yang agak bermuara pada pendapat pribadi. Lensa zoom memberi manfaat fleksibilitas dalam bidikan. Juga dapat mengubah posisi dan mendapatkan berbagai jenis bidikan potret yang berbeda saat menggunakannya.
Anda juga tidak perlu mengganti lensa, artinya tidak banyak yang bisa Anda bawa. Lensa prima seringkali jauh lebih kecil, dan kinerja optiknya bisa jauh lebih baik. Mereka biasanya memiliki aperture maksimum yang lebih lebar, dan benar-benar bekerja dengan ruang dan sudut yang sesuai.
Situasi Ruangan
Jika sedang memotret di ruang terbuka lebar, Anda dapat memilih lensa mana yang memungkinkan untuk bekerja dengan semua ruangan yang harus digunakan.
Lensa 85mm atau 70-200mm akan sangat membantu dalam situasi ini. Namun, jika sedikit lebih dibatasi, harus memilih sesuatu dengan sudut pandang yang lebih luas, seperti 35mm atau 50mm.
Sesuaikan Budget
Lensa yang lebih mahal biasanya menghasilkan gambar yang lebih tajam dengan sedikit suar. Kualitas konstruksi lebih baik, mungkin tahan cuaca dan memiliki mekanisme fokus otomatis yang lebih baik atau lebih tenang.
Perbedaan kualitas gambar biasanya lebih besar antara lensa zoom mahal dan murah daripada antara lensa prime mahal dan murah.
Pertukaran lainnya (selain biaya) untuk lensa yang dibuat dengan kualitas lebih baik, adalah bobot ekstra. Lensa kelas atas biasanya terbuat dari logam dan lebih berat daripada lensa plastik yang lebih murah. Jadi, sesuaikanlah budget yang kamu miliki dengan kebutuhanmu. Untuk pemula disarankan untuk tidak mengambil lensa yang mahal.