Bagikan

Pernahkah kamu iseng mencoba membaca sebuah kertas dengan kaca pembesar? Apakah tulisannya menjadi besar? Ya, tentu saja. Itu artinya, kamu sedang membaca menggunakan lensa cembung.

Lensa cembung adalah salah satu komponen utama pada alat optik kaca pembesar. Lensa cembung secara fisik memiliki permukaan yang melengkung ke luar dan mampu memfokuskan cahaya yang melewatinya.

Ketika objek ditempatkan di dekat lensa cembung, cahaya dari objek tersebut dibiaskan dan diperbesar saat mencapai mata pengamat di sisi lain pada lensa. Ini akan memungkinkan kita untuk melihat objek dengan lebih jelas dan lebih besar dari ukuran aslinya.

Pengertian Lensa Cembung

Menurut tinjauan yang dijelaskan dalam Physics Classroom, bahwa lensa cembung adalah lensa optik yang memiliki permukaan cembung pada satu sisi dan permukaan datar pada sisi lainnya. Lensa ini memiliki kemampuan untuk memfokuskan cahaya yang melewatinya dan mengubah arah sinar seolah-olah berasal dari titik fokus.

Sedangkan tinjauan menurut Optics for Kids dijelaskan bahwa lensa cembung adalah lensa yang lebih tebal di bagian tengahnya dan memiliki permukaan cembung pada satu sisi. Lensa ini memungkinkan sinar cahaya yang melewatinya untuk ditekuk ke arah pusat dan memfokuskan cahaya pada titik fokus.

Berikutnya tinjauan menurut College of Optometrists menjelaskan bahwa lensa cembung merupakan lensa yang lebih tebal di tengahnya daripada di tepinya. Permukaan cembung pada lensa ini memungkinkan cahaya yang melewatinya untuk ditekuk dan difokuskan pada titik fokus. Lensa cembung digunakan dalam kacamata untuk memperbaiki masalah penglihatan seperti rabun jauh (miopi) atau rabun dekat (hipermetropi).

Dan terakhir tinjauan dari Encyclopædia Britannica menjelaskan bahwa lensa cembung yaitu lensa dengan kelengkungan yang lebih besar pada permukaan cembungnya dibandingkan dengan permukaan datarnya. Lensa ini memiliki kemampuan untuk memfokuskan cahaya yang melewatinya dan menghasilkan pembesaran gambar.

Sehingga pengertian lensa cembung secara umum adalah lensa optik dengan permukaan cembung pada satu sisi dan permukaan datar pada sisi lainnya, yang mampu memfokuskan cahaya dan mengubah arah sinar. Lensa cembung sering digunakan dalam berbagai aplikasi optik untuk memperbaiki penglihatan atau untuk memperbesar gambar.

Keunikan Lensa Cembung

Lensa cembung memiliki beberapa keunikan yang membedakannya dari jenis lensa lainnya. Berikut adalah beberapa keunikan pada lensa cembung:

  1. Lensa cembung memiliki kemampuan untuk membiaskan cahaya yang melewatinya. Cahaya yang masuk pada bagian tengah lensa akan dibiaskan ke arah tepi lensa. Ini berarti lensa cembung dapat mengubah arah dan melengkungkan sinar cahaya.
  2. Lensa cembung dapat membentuk bayangan nyata, yaitu bayangan yang dapat diproyeksikan pada layar. Bayangan nyata terbentuk ketika sinar cahaya yang melewati lensa bertemu setelah melewati titik fokus lensa. Hal ini memungkinkan lensa cembung digunakan dalam aplikasi seperti proyektor atau kamera untuk membentuk gambar yang jelas dan terfokus.
  3. Lensa cembung memiliki kemampuan untuk memfokuskan cahaya pada titik fokusnya. Jika objek ditempatkan di depan fokus lensa, lensa cembung akan memfokuskan sinar cahaya untuk membentuk bayangan yang diperbesar. Sebaliknya, jika objek ditempatkan di antara fokus lensa dan lensa, bayangan yang terbentuk akan diperkecil.
  4. Lensa cembung dapat memperbesar objek yang ditempatkan di depannya. Ini bergantung pada posisi objek terhadap lensa. Ketika objek ditempatkan lebih dekat ke lensa daripada fokusnya, lensa cembung akan memperbesar bayangan yang dihasilkan.
  5. Lensa cembung digunakan dalam kacamata minus untuk koreksi penglihatan pada individu dengan miopia (rabun dekat). Lensa cembung membantu memfokuskan cahaya tepat pada retina mata, sehingga memperbaiki penglihatan jarak jauh.

Itulah beberapa keunikan pada lensa cembung. Lensa ini memiliki peran penting dalam pengumpulan dan pembiasan cahaya, serta dalam membentuk bayangan nyata dan memfokuskan cahaya pada titik tertentu.

Jenis lensa cembung

Lensa cembung merupakan lensa dengan permukaan cembung pada salah satu sisi dan permukaan datar pada sisi lainnya. Lensa ini memiliki ketebalan di bagian tengah yang lebih tebal dibandingkan di tepiannya.

Lensa cembung memiliki sifat memfokuskan cahaya dan sering digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk dalam kacamata, mikroskop, teleskop, dan kamera.

Dan berikut adalah beberapa jenis lensa cembung yang umum kita jumpai, berikut kita simak ulasannya:

1. Lensa cembung tunggal

Lensa cembung dengan permukaan cembung pada satu sisi dan permukaan datar pada sisi lainnya. Lensa ini memiliki satu titik fokus, yang terletak di sisi yang berlawanan dari permukaan cembung.

2. Lensa cembung ganda

Lensa cembung ganda terdiri dari dua lensa cembung tunggal yang ditempatkan berdekatan satu sama lain. Lensa ini digunakan untuk mengurangi distorsi dan memberikan gambar yang lebih jelas.

3. Lensa cembung silinder

Lensa cembung silinder memiliki permukaan cembung yang berbentuk silinder. ensa ini digunakan untuk koreksi astigmatisme, suatu kondisi di mana mata tidak dapat fokus secara sempurna pada semua arah.

4. Lensa cembung menengah

Lensa cembung menengah memiliki kelengkungan yang lebih kecil dibandingkan lensa cembung tunggal biasa. Lensa ini digunakan dalam aplikasi seperti pembaca kacamata, kacamata hitam, dan kacamata olahraga.

5. Lensa cembung konveks

Lensa cembung konveks memiliki kelengkungan yang lebih besar pada permukaan cembungnya. Lensa ini digunakan dalam aplikasi seperti mikroskop, teleskop, dan kamera telefoto.

Perlu diingat bahwa ini hanya beberapa contoh jenis lensa cembung yang umum, dan masih ada banyak jenis lainnya yang digunakan dalam berbagai bidang dan aplikasi.

Bagian-bagian Lensa Cembung

Berdasarkan dari bentuk permukaan lengkungnya, lensa cembung dibagi menjadi tiga, di antaranya adalah lensa bikonveks, plan konveks dan konveks-konkaf.

1. Lensa Bikonveks

Lensa bikonveks adalah jenis lensa cembung yang memiliki permukaan cembung pada kedua sisi lensa. Bentuk lensa ini menyerupai dua setengah bola yang digabungkan. Lensa bikonveks memiliki ketebalan yang lebih tebal di bagian tengahnya dan lebih tipis di bagian pinggirannya.

Lensa bikonveks memiliki sifat pembiasan (refraksi) yang mengumpulkan sinar cahaya yang masuk ke lensa dan memfokuskan mereka pada titik fokus nyata di belakang lensa. Ini membuat lensa ini dikenal sebagai lensa konvergen.

2. Lensa Konveks

Lensa konveks merupakan nama lain dari lensa cembung. Yaitu satu bidang datar dan satu bidang cembung.

3. Lensa Konveks-konkaf

Lensa konveks-konkaf, juga dikenal sebagai lensa meniskus cembung, adalah jenis lensa yang memiliki permukaan cembung pada satu sisi dan permukaan cekung pada sisi lainnya. Bentuk lensa ini menyerupai setengah bola yang datar pada satu sisi dan cekung pada sisi lainnya.

Karena lensa ini memiliki bentuk meniskus (curam di satu sisi dan cekung di sisi lain), sifat pembiasannya lebih kompleks dibandingkan dengan lensa konveks atau lensa cembung biasa. Cahaya yang melewati lensa konveks-konkaf akan dibelokkan dan difokuskan, tergantung pada sudut datang sinar cahaya dan indeks bias lensa.

Sifat Bayangan Lensa Cembung

Lensa cembung memiliki sifat bayangan yang jatuh di belakang lensa, nyata dan terbalik. Sedangkan bayangan yang  jatuh di depan lensa maya dan tegak.

Penting untuk dicatat bahwa sifat bayangan yang terbentuk oleh lensa cembung dapat berubah tergantung pada posisi objek, jarak objek, jarak fokus lensa, dan karakteristik lensa tersebut.

Bayangan terbalik disini adalah bahwa lensa cembung menghasilkan bayangan yang terbalik terhadap objek yang ditempatkan di depannya. Misalnya, jika objek adalah panah menghadap ke atas, bayangan yang terbentuk akan menghadap ke bawah.

Sedangkan dari sisi jatuhnya bayangan, bahwa lensa cembung dapat menghasilkan bayangan nyata atau bayangan semu. Sedangkan bayangan nyata terbentuk ketika sinar cahaya sebenarnya bertemu setelah melewati lensa.

Bayangan semu terbentuk ketika sinar cahaya hanya tampak bertemu di belakang lensa, namun sebenarnya tidak bertemu. Bayangan semu tidak bisa diproyeksikan pada layar.

Bayangan yang dihasilkan oleh lensa cembung dapat diperbesar atau diperkecil tergantung pada posisi objek. Jika objek ditempatkan lebih dekat ke lensa daripada fokusnya, bayangan akan diperbesar. Sebaliknya, jika objek ditempatkan lebih jauh dari lensa daripada fokusnya, bayangan akan diperkecil.

Lensa cembung juga dapat menghasilkan bayangan virtual. Bayangan virtual terbentuk ketika sinar cahaya tampak bersimpangan di belakang lensa, tetapi sebenarnya tidak bertemu. Bayangan virtual tidak dapat diproyeksikan pada layar.

Berikut adalah penjelasan yang lebih sederhana mengenai sifat bayangan lensa cembung:

1. Ukuran Bayangan

Bayangan yang terbentuk oleh lensa cembung dapat menjadi lebih besar, lebih kecil, atau sama dengan ukuran objek yang asli. Hal ini tergantung pada posisi objek terhadap lensa dan jarak antara objek, lensa, dan titik fokus.

Jika objek ditempatkan di dekat lensa, bayangan yang terbentuk biasanya lebih besar dari objek. Jika objek ditempatkan di luar titik fokus, bayangan yang terbentuk lebih kecil dari objek.

2. Jenis Bayangan

Bayangan yang terbentuk oleh lensa cembung dapat bersifat nyata atau virtual. Bayangan nyata terbentuk ketika sinar cahaya yang sebenarnya bertemu di titik tertentu setelah melewati lensa. Bayangan nyata dapat dilihat pada layar atau permukaan yang tepat.

Bayangan virtual terbentuk ketika sinar cahaya yang diperpanjang secara grafis bertemu di titik tertentu setelah melewati lensa. Bayangan virtual tidak dapat dilihat pada layar atau permukaan yang sebenarnya.

3. Orientasi Bayangan

Bayangan yang terbentuk oleh lensa cembung dapat terbalik (terbalik secara vertikal) atau tegak (tanpa terbalik). Ini tergantung pada posisi objek dan jaraknya dari lensa. Jika objek ditempatkan di luar titik fokus, bayangan yang terbentuk biasanya terbalik.

Jika objek ditempatkan di dekat lensa atau di dalam titik fokus, bayangan yang terbentuk tegak atau tidak terbalik.

4. Jarak Bayangan

Sifat bayangan lensa cembung juga berpengaruh terhadap jarak antara posisi objek dengan lensa. Jika objek ditempatkan di dekat lensa, bayangan yang terbentuk akan berada di sisi yang sama dengan objek dan lebih jauh dari lensa.

Namun, jika objek ditempatkan di luar titik fokus, bayangan yang terbentuk akan berada di sisi yang berlawanan dengan objek dan lebih dekat dengan lensa.

Penting untuk dicatat bahwa sifat bayangan lensa cembung dapat berubah tergantung pada posisi objek, jarak objek, jarak fokus lensa, dan karakteristik lensa tersebut.

Contoh Lensa Cembung

Lensa cembung memiliki sifat mengumpulkan atau konvergen. Disebabkan karena sinar yang datang melewati lensa cembung selalu dibiaskan menuju pada satu titik atau mengumpulkan cahaya, maka lensa cembung disebut sebagai lensa konvergen atau lensa pengumpul. Lensa cembung digunakan dalam berbagai alat optik.

Beberapa alat optik yang menggunakan lensa cembung antara lain:

1. Kacamata

Lensa cembung digunakan dalam kacamata minus untuk koreksi penglihatan jarak dekat dan jarak jauh pada orang yang mengalami miopia atau rabun dekat.

2. Kamera

Lensa cembung digunakan dalam lensa kamera untuk mengumpulkan cahaya dan membentuk gambar atau objek pada sensor (CMOS) pada kamera digital atau seluloid film pada kamera analog.

3. Mikroskop

Lensa cembung digunakan dalam sistem lensa objektif mikroskop untuk memperbesar objek yang kita amati.

4. Teropong binokuler

Lensa cembung digunakan dalam sistem lensa objektif teropong binokuler untuk memperbesar dan mengumpulkan cahaya dari objek yang diamati.

5. Proyektor

Lensa cembung digunakan dalam proyektor untuk memperbesar dan memproyeksikan gambar (seluloid film) atau video ke layar.

6. Lupe

Lensa cembung digunakan dalam alat pembesar tangan, atau sering disebut lupe, untuk memperbesar objek kecil seperti tulisan atau ilustrasi.

7. Teleskop

Lensa cembung digunakan dalam lensa objektif teleskop untuk mengumpulkan dan memfokuskan cahaya dari objek yang sangat jauh.

Dengan demikian, berakhir pula pembahasan lengkap mengenai lensa cembung. Lensa cembung memiliki kemampuan untuk mengumpulkan cahaya dan mengubah fokusnya, sehingga sangat penting dalam banyak aplikasi optik. Menarik bukan?