Lensadigital.id– Ketika berbicara tentang lensa, pastinya tak bisa terlepas dari bahasan mengenai dunia fotografi. Karena sudah yang ada keterikatan erat antara lensa dan kamera sehingga menjadi satu paket perbincangan mengasyikkan jika diulas.
Saat seorang pemula atau pendatang baru dalam kancah per-fotografian, tidak terlewatkan untuk mendapatkan tawaran manis dari staf marketing lensa maupun kamera saat menanyakan produknya di saat akan mencoba menerjunkan diri dalam kancah per-fotografian.
Tawaran akan produk kamera dan lensa, hingga asessories pendukungnya bahkan jangan sampai tidak dipromosikan. Salah satunya adalah lensa kit yang menjadi produk yang dipromosikan. Sebenarnya apakah yang dimaksud dengan lensa kit?
Lensa kit adalah lensa bawaan yang ada di setiap produk kamera. Lensa kit sendiri rata-rata dibekali dengan focal length dengn panjang 18-55mm. Cukup memadai untuk fotografer pemula sebelum melangkah jauh ke dunia nyata fotografi.
Kelebihan dari Lensa Kit
Pernahkah sesaat untuk mengeksplore atau memaksimalkan lensa kit yang kamu miliki saat ini? Ada beberapa kelebihan yang bisa digali dari lensa kit yang kamu miliki. Berikut beberapa kelebihan dari lensa kit yang bisa kamu praktekkan :
1. Lensa kit itu ringan dan praktis
Tak bisa dipungkiri kalau lensa kit itu salah satu lensa yang ringan dan praktis. Misalnya lensa kit yang dimiliki Canon, dengan panjang fokal (focal length) 18-55mm beratnya tidak lebih dari 210 gram dengan ukuran panjang maksimalnya hanya 6 cm.
2. Panjang fokal lensa yang fleksibel
Pada umumnya lensa kit yang beredar di pasaran, rata-rata memiliki panjang fokal 18-55 mm. Ini untuk fotografi harian atau bisa juga untuk mengcover keperluan pemotretan.
Di panjang fokal 18mm, sebenarnya sudah bisa mendapatkan foto dengan perspektif lebar setara 27mm di kamera full frame. Bagi yang memiliki hobi foto landscape atau pemandangan alam, bentangan 27mm sudah cukup memadai. Sedangkan di panjang fokal 55mm sudah cukup untuk memotret orang atau model.
3. Memotret makro lebih mudah
Kemampuan foto makro yang dimiliki oleh lensa kit cukup mengagumkan, hal itu karena lensa kit memiliki minimum focus distance yang cukup dekat, artinya kamu bisa memotret cukup dekat dengan objek yang ingin kamu ambil fotonya.
Pada lensa lain, jika terlalu dekat dengan objek yang akan difoto, lensa tersebut biasanya tidak bisa mengunci fokus. Berbeda dengan lensa kit yang tetap bisa mengunci fokus, meski jaraknya cukup dekat dengan objek foto.
Setiap lensa pada dasarnya memiliki sweet spot lens atau bukaan paling tajam lensa, dimana lensa akan mereproduksi foto yang tajam pada bukaan tertentu, dan itu biasanya pada bukaan yang kecil atau dua stop dari bukaan terbesarnya.
Sedangkan pada lensa kit, akan bisa mendapatkan foto dengan ketajaman maksimum bila menggunakan aperture yang kecil, ditandai dengan nilai f besar, misalnya f/8-f/11, tentu juga harus diimbangi dengan ketersediaan cahaya yang cukup pastinya. Sebab cahaya memiliki pengaruh besar untuk bisa mendapatkan hasil ini.
4. Harga yang murah tapi tak murahan
Harga lensa kit yang sangat terjangkau, bahkan bisa dikatakan gratis kalau kita membeli satu paket dengan kamera baru.
Mengapa harga lensa kit bisa begitu terjangkau? Sesuai dengan hukum pemasaran, untuk menekan harga jual maka selain menekan ongkos produksi, kita juga harus meningkatkan jumlah produksi. Lensa kit bisa dikatakan salah satu lensa yang paling banyak diproduksi, nah otomatis ongkos produksinya bisa lebih rendah lagi tentunya.
5. Lensa kit mudah untuk memotret Low Key
Dalam memotret Low Key kita membutuhkan bukaan lensa yang sangat kecil, agar supaya cahaya dari background tidak bocor. Prinsip dasar low key adalah kita membuat foto dengan background yang gelap total atau hitam, bagian yang terang hanya objek atau model yang ingin kita foto. Lensa kit memiliki aperture yang bisa dikecilkan sampai nilai f/32.
Dengan bukaan sekecil itu kita bisa dengan mudah mendapatkan foto low key, bandingkan dengan lensa 50mm yang bukaan minimalnya hanya sampai f/16.
6. Ukuran filter yang mudah didapat dan murah
Ukuran filter lensa kit umumnya adalah 52mm. Penyuka foto dengan menggunakan foto slow speed dengan filter ND, atau pun jenis filter lainnya. Harga filter berbanding lurus dengan ukuran filter, semakin besar diameter filter, semakin mahal juga. Sehingga pengguna lensa kit cukup bersuka cita dengan banyaknya ukuran diameter filter ini dipasaran.
7. Bokeh
Bokeh dari lensa kit sebenarnya bisa kita peroleh. Ketika kita mengatur jarak antara lensa dengan objek yang akan kita foto seperti pada teknik foto makro di atas. Kita bisa melihat ada batas yang cukup jelas antara bagian yang tajam, dengan bagian yang blur. Gunakan focal length paling panjang atau di jarak fokal 55mm. Usahakan kamera dengan objek cukup dekat, sementara jarak objek dengan background cukup jauh, maka kita bisa mendapatkan bokeh yang kita inginkan.
Perbedaannya Lensa Kit & Lensa fix
Terdapat perbedaan yang bisa kita lihat dari pandangan pertama akan lensa kit tersebut. Berikut beberapa perbedaan dengan lensa fix.
1. Dimensi
Dari penampakannya pasti sudah terlihat. Jikalau lensa fix lebih ringkas dan lebih ringan daripada lensa kit. Dimensi tersebut memang merepresentasikan focal length yang dimiliki oleh lensa tersebut. Lensa fix yang memiliki satu focal length, misalnya 50 mm tentu ukurannya ringkas dengan bobot yang ringan.
Lain halnya dengan lensa kit atau lensa zoom dengan range focal length yang bervariasi. Misalkan lensa zoom dengan focal length 24 – 70 mm jelas akan lebih panjang dan berat ketimbang lensa fix. Apalagi lensa zoom dengan focal length 70 -200 mm, ukurannya sudah tentu panjang dan cukup berat bobotnya.
Dengan dimensi yang lebih besar dan berat namun memiliki range focal length yang banyak maka membawa lensa zoom akan terasa lebih portabel dan nyaman. ketimbang Kamu harus membawa banyak lensa fix di suatu tas besar untuk mendapatkan varian field of view di suatu tempat yang indah.
2. Image Stabilization
Banyak yang mengatakan bahwa lensa zoom cukup tangguh dalam hal image stabilization. Lensa jenis ini dikatakan mampu meminimalisir tremor atau getaran dengan fitur stabilization miliknya. Tapi dewasa ini banyak juga lensa fix keluaran terbaru, yang mengusung fitur image stabilization.
Contohnya adalah lensa Canon 35 mm f/2 IS yang sudah dibekali dengan fitur image stabilization. Ternyata fitur image stabilization ini tidak hanya ada di lensa tetapi juga bisa terdapat pada body kamera. Misalnya seperti fitur image stabilization yang terdapat pada kamera Sony A7 dengan stabilizer berteknologi sensor canggih.
3. Low Light
Sama dengan kemampuan pada blur atau bokeh. Lensa fix lebih unggul daripada lensa zoom pada saat digunakan untuk efek low light. Bagaimana bisa terjadi?, Ya, karena lensa fix memiliki aperture atau bukaan yang lebih lebar.
Aperture yang lebar pada lensa fix ini memungkinkan cahaya yang masuk hingga 3 kali lipat lebih banyak dari biasanya. Yang membuat lensa fix memiliki aperture lebih lebar daripada lensa kit zoom adalah desain optik pada lensa fix yang sederhana tanpa kebutuhan untuk zoom.
Ada kekurangan dari Lensa Kit
Salah satu kekurangan yang paling utama dari lensa kit, yakni pada bukaan atau Aperture. Para pemain lama fotografi sudah memahami bahwa lensa ini adalah lensa yang tidak memiliki aperture maksimal yang dengan bukaan lebar. Mengapa demikian? Sederhana saja, karena semakin lebar Aperture maksimal maka harus didukung dengan semakin besarnya bodi lensa. Anda bisa mencoba, saat melakukan perbesaran maksimal focal length hingga 55mm, maka biasanya Aperture pada lensa ini hanya sampai angka f5.6. Angka Aperture bisa didapatkan maksimal hingga f3.5 jika Anda hanya menggunakan focal length 18mm.
Kekurangan pada lensa kit bisa disiasati dengan teknik maupun bisa dikreasikan sedemikian rupa. Dan itu semua kembali lagi pada kreativitas sebagai fotografer untuk menyiasati hal tersebut dengan mengkomunikasikan serta menawarkan layanan terbaik kepada klien.
Selamat mencoba dan selamat bergumul dengan lensa kit.