Bagikan

Lensadigital.id-Beberapa kamera tersusun rapi dalam dry box. Ada juga kamera video profesional yang masih terpasang di atas tripod, dengan kabel Hdmi yang terlilit pada handheld nya. Di ruangan lain nampak light stand yang masih terpasang softbox lighting, Redheat dan beberapa lampu kinoflow dengan barndoor yang terbuka.

Sejumlah “alat tempur” tadi tidak dimanfaatkan untuk cari uang? Amat disayangkan bila itu terjadi. Terasa dingin dan hanya terselimuti debu jika “alat perang” tadi dibiarkan teronggok saja.

Bila kita memiliki peralatan dokumentasi tersebut, sangat beruntung sekali jika kita manfaatkan semaksimal mungkin untuk membuka usaha. Berikut beberapa tips yang bisa kita lakukan :

1. Jasa Fotografi atau Videografi

Sebagai fotografer bisa juga menawarkan jasa dokumentasi fotografi ini, misalnya foto wedding/pre-wedding, foto portrait, foto keluarga, foto liputan, bahkan foto liburan. Foto produk seperti makanan dan fashion. Atau membuat jasa video shooting untuk merancang video prewedding sebagai video dokumentasi sebelum wedding berlangsung.

2. Foto komersil / Iklan

Biasanya menawarkan ke klien seperti perusahaan atau institusi pemerintahan. Untuk bisa menawarkan jasa fotografi kepada klien yang tingkatnya lebih tinggi. Biasanya kita membutuhkan tim, perlu show reel, pengalaman dan mungkin juga sertifikat kompetensi pendukung atau sertifikat fotografer profesional. Bisa juga membuat video iklan atau TVC produk atau jasa post produksi (editing video).

3. Staf dokumentasi

Di berbagai perusahaan, sering dibutuhkan fotografer untuk mengisi pegawai tetap seperti di media cetak atau online, juga bisa di perusahaan yang punya divisi komunikasi atau Humas, yang semakin membutuhkan fotografer terutama di era sosial media saat ini.

4. Menjual Karya Foto lewat penyedia stok foto

Kita bisa mengunggah foto kita ke penyedia stok foto seperti Stockphoto, 123RF, dan lainnya. Jika ada yang membeli foto yang kita unggah, akan mendapatkan komisi. Sebagian besar sifatnya part time, tapi ada juga yang full time, tapi yang full time harusnya memahami kebutuhan pasar akan foto yang dibutuhkan, foto yang dibutuhkan sering kali bukan yang keren sekali / indah sekali. Lebih ke konseptual seperti terutama untuk kebutuhan perusahaan.

5. Fotografi dalam Bisnis Pendidikan

Untuk bisa sukses di bisnis edukasi, dibutuhkan karakter pengajar yang sabar, dan bisa menjelaskan hal rumit dengan bahasa yang sederhana. Bisa juga sebagai guru di sekolah atau kampus jurusan fotografi, broadcasting, desain komunikasi atau multimedia.

6. Fotografi sebagai penunjang Bisnis lain

Fotografi bisa digunakan menunjang bisnis lain, misalnya bila kita menjual produk seperti fashion, makanan, keterampilan fotografi bisa dimanfaatkan untuk membuat foto yang menarik dari produknya sehingga meningkatkan penjualan produknya.

7. Kontent Kreator Youtube / Blog

Membuat konten Youtube tentang fotografi, jika menjadi populer dan banyak pemirsanya, bisa jadi mendapatkan penghasilan dari iklan atau deal dengan brand-brand yang berhubungan dengan fotografi seperti kamera, lensa, aksesoris, software dll atau jadi influencer dan ambassador.

Nah, banyak sekali peluang yang bisa kita buat dan lakukan untuk menghidupkan lagi “senjata tempur” di bidang foto maupun videografi. Barangkali bisa menjadi insprirasi bagi para pemain baru di bidang fotografi maupun videografi.

Pada intinya, setiap usaha yang berkaitan dengan fotografi tidak mudah dan tidak semuanya bisa berhasil, dan yang sudah berhasil pun belum tentu bisa berkelanjutan (sustainable), terutama dalam iklim ekonomi saat ini. Untuk bisa sukses membutuhkan berbagai tahapan, dimulai dari menguasai teknik fotografi yang baik.

Tips terakhir adalah kita harus mempertimbangkan berbagai sumber penghasilan (multiple income sources). Jika kita hanya mengandalkan satu sumber (avenue) misalnya jasa foto wedding saja, bagaimana penghasilan kita saat bukan musim wedding? atau saat persaingan meningkat? Jika kita punya berbagai sumber penghasilan tentunya akan lebih baik dan lebih stabil.